Balantidiasis merupakan penyakit pada pencernaan yang jarang dijumpai. Penyakit ini disebabkan oleh Balantidium Coli, atau bakteri B. Coli yaitu parasit bersel satu yang banyak ditemukan pada babi. Penyakit ini umumnya ditemukan di daerah tropis yang cocok sebagai tempat perkembangbiakan patogen yang menginfeksi manusia. Selain itu, daerah yang kurang bersih dan terdapat banyak babi juga rentan menjadi tempat penularan.
Balantidiasis menular pada manusia secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung, melalui kontaminasi akibat kontak fisik secara langsung pada kotoran. Ilustrasi dari penularan ini adalah seseorang tanpa sengaja menyentuh tinja dari babi yang memiliki bakteri.
Gejala Balantidiasis
Apabila tangan yang terkontaminasi tadi tanpa sengaja tertelan, maka bakteri B. Coli akan masuk ke dalam tubuh. Kemudian bakteri tersebut akan menginfeksi usus, menyebabkan penyakit balantidiasis. Sedangkan penularan secara tidak langsung bisa terjadi karena meminum air yang telah terkontaminasi.
Gejala umum pada orang yang terinfeksi balantidiasis antara lain:
1. Diare (dapat disertai dengan darah),
2. Sakit perut hingga kram,
3. Mual hingga muntah,
4. Penurunan berat badan,
5. Demam ringan,
6. Nafsu makan berkurang
7. Pada tahap lanjut, mungkin akan muncul lubang pada usus.
Gejala yang ditunjukkan pada pengidap memiliki kemiripan dengan penyakit infeksi pencernaan lainnya. Sehingga sering dianggap penyakit yang berbeda. Disarankan untuk meminta bantuan dokter dalam melakukan diagnosis Balantidiasis. Agar dapat menjalani pengobatan yang tepat.
Pengobatan Balantidiasis
Infeksi bakteri B. Coli dapat didiagnosis melalui tes laboratorium dengan mengecek feses. Selain itu, pemeriksaan endoskopi pada usus besar juga dilakukan untuk melihat kondisi usus serta kelainan nya secara visual. Sebelum pengobatan lebih lanjut, pengidap dapat diberi pertolongan pertama untuk mengganti cairan yang hilang akibat diare.
Pengobatan yang diberikan bagi pengidap balantidiasis, yaitu:
1. Pemberian antibiotik untuk membunuh bakteri B. Coli. Tetracycline merupakan antibiotik yang biasanya diberikan. Tetracycline dapat menghambat sintesis protein sel yang menyebabkan protozoa akan melemah dan mati. Alternatif lainnya yaitu nitazoxanide, metronidazole, dan iodoquinol.
2. Pada sebagian kasus, balantidiasis dapat menyebabkan usus buntu. Sehingga perlu dilakukan prosedur operasi.
Walaupun infeksi B. Coli jarang terjadi pada manusia, namun ada baiknya untuk selalu mencegah agar tidak beresiko menjadi pengidap. Mulai dari menjaga kebersihan dan mencuci tangan setelah beraktivitas. Saat mengalami gejala Balantidiasis, segera konsultasikan dengan dokter agar mendapat penanganan yang tepat.